Sabtu, Januari 23, 2021
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Kontras Aceh
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Kriminal
    • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Celoteh
    • Opini
  • Haba Kampus
  • Rehat
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Kriminal
    • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Celoteh
    • Opini
  • Haba Kampus
  • Rehat
No Result
View All Result
Kontras Aceh
No Result
View All Result
Home Rehat

Apakah Boleh Menambah dan atau Mengurangi Lafal Adzan?

by Redaksi
Desember 8, 2020
in Rehat
0 0
Keutamaan yang Bakal Didapat Muadzin di Hari Kiamat

Muadzin. foto : alif.id

Lafal adzan bersifat ta’abbudy yang bersumber dari Rasulullah SAW

KONTRASACEH.ID, Berdasarkan hadits riwayat Ahmad, redaksi adzan yang kita kenal saat ini semula berasal dari mimpi Abdullah bin Zaid yang ditetapkan Rasulullah SAW sebagai ketentuan syariat. 

Dalam hadits riwayat Abu Daud Nabi SAW juga mengajarkan lafal adzan kepada Abu Mahdzurah.

Redaksinya terdiri dari 15 kalimat, mulai dari Allâhu akbar sampai lâ ilâha illallâh’, dan pada adzan subuh dengan tambahan ‘al-shalâtu khairun minan nawm’. Ketetapan itu tentunya juga berdasarkan wahyu dari Allah SWT. Apakah dengan demikian lafal adzan tidak boleh diubah, ditambah,  dan atau dikurangi?

Penambahan dan atau pengurangan lafal adzan terjadi pada masa Rasulullah. Penambahan lafal ‘al-shalâtu khairun mina al-nawm’ pada adzan subuh bermula dari inisiatif Sahabat Bilal RA. 

Suatu ketika, di pagi hari saat mengumandangkan adzan subuh, dia mendapati Rasulullah masih tertidur. Setelah hay`alatayni (hayya ala al-shalâh dan hayya ‘alal falâh) dia tambahkan ‘al-shalâtu khairun mina al-nawm’. Nabi pun terbangun, lalu memerintahkan lafal tersebut dimasukkan ke dalam adzan subuh: ‎المعجم الكبير للطبراني 1/ 355

‎عَنْ حَفْصِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ بِلَالٍ، أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْذِنُهُ بِالصُّبْحِ فَوَجَدَهُ رَاقِدًا، فَقَالَ: الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ مَرَّتَيْنِ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا أَحْسَنَ هَذَا يَا بِلَالُ اجْعَلْهُ فِي أَذَانِكَ»

Dalam situasi malam yang dingin, hujan dan berangin kencang, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, dua orang sahabat Nabi terkemuka, menambahkan lafal ‘alâ shallu fî rihâlikum’ (sholatlah di tempat tinggal/persinggahanmu). Keduanya merujuk kepada perbuatan Rasulullah yang memperkenankan para sahabatnya untuk sholat di rumah masing-masing saat hujan deras.

Di awal masa pandemi Covid-19, ketika masyarakat diserukan untuk berdiam diri di rumah dan masjid-masjid ditutup untuk menghindari kerumunan massa yang berpotensi mempercepat penyebaran virus, adzan lima waktu tetap dikumandangkan, tetapi dengan menambahkan lafal ‘shallû fî buyûtikum’ (sholatlah di rumah kalian). Ini mengacu kepada praktik di masa Rasulullah dan para sahabatnya saat kaum Muslimin terhalang untuk pergi ke masjid demi menjaga keselamatan jiwa.

Dalam tradisi Muslim Syiah, setelah hay`alatayni terdapat tambahan lafal (hayya `alâ khairil `amal (mari melakukan kerja/amal terbaik). Imam al-Bayhaqi dalam kitab al-Sunan menyebutkan beberapa riwayat dari Ibnu Umar, Ali bin al-Husain dan Bilal RA dengan penambahan lafal serupa (Sunan al-Bayhaqi, 1/424). Redaksi ini tidak bersumber dari Rasulullah, melainkan inisiatif mereka.

Oleh karenanya, mayoritas ulama Ahlus Sunnah Waljamaah menyatakan makruh hukumnya menambahkan hayya `ala khairil `amal dalam adzan karena tidak bersumber dari Rasulullah (Al-Majmu` 3/98; Sunan al-Baihaqy, 1/424; Majmu` al-Fatawa, 23/103).

Ulama Sunni ahli hadits terkemuka, Syekh Abdullah Shiddiq al-Ghumari, dalam kitab Itqân al-Shan`ah fî Tahqîq Ma`nâ al-Bid`ah, mengatakan lafal adzan berbeda-beda. Ada penambahan dan pengurangan. Sebagian Sahabat ada yang menambahkan lafal tertentu yang tidak bersumber dari Rasulullah, karena mereka tahu bahwa tujuan adzan adalah memberitahukan masuk waktu sholat, dan lafalnya tidak bersifat ta`abbudy, yang tidak boleh berubah seperti Alquran. 

Al-Ghumari mengutip Riwayat dari Imam Nafi bahwa Ibnu Umar biasa mengumandangkan adzan masing-masing kalimat tiga kali, yaitu Allahu akbar tiga kali, syahadat tiga kali dan seterusnya. Riwayat lain menyebutkan Ibnu Umar mengakhiri adzan dengan takbir Allahu akbar setelah lâ ilaha illallâh. Ada pula yang menambahkan kata sayyidana pada kalimat asyhadu anna muhammadan Rasulullah (h. 69-70).

Dikutip : https://republika.co.id/berita/qkzpjt320/apakah-boleh-menambah-dan-atau-mengurangi-lafal-adzan

Related Posts

Keutamaan Dzikir
Rehat

Karakter Asli Kehidupan Dunia Menurut Syekh Ibnu Athaillah

Januari 21, 2021
Latihan Pernapasan Bisa Turunkan BB, Mitos atau Fakta?
Rehat

Latihan Pernapasan Bisa Turunkan BB, Mitos atau Fakta?

Januari 21, 2021
Taubat Mereka yang Diterima Allah SWT dalam Surat An-Nisa
Rehat

Bacaan Malam Hari Agar Doa Dikabulkan dan Sholat Diterima

Januari 18, 2021

Discussion about this post

Terbaru

Ratusan Bentuk Kehidupan Baru Terbentuk dari Semburan Gunung Berapi

Ratusan Bentuk Kehidupan Baru Terbentuk dari Semburan Gunung Berapi

Januari 23, 2021
Edan, Spot Parkir di London ini Dijual Rp6,6 Miliar

Edan, Spot Parkir di London ini Dijual Rp6,6 Miliar

Januari 23, 2021
Siap-siap! RI Akan Impor Daging Sapi dari Meksiko

Siap-siap! RI Akan Impor Daging Sapi dari Meksiko

Januari 23, 2021
Sri Mulyani: Hampir Semua Universitas Islam RI Dibangun Pakai Surat Utang SBSN

Sri Mulyani: Hampir Semua Universitas Islam RI Dibangun Pakai Surat Utang SBSN

Januari 21, 2021
Kopi Kemasan Indonesia Ini Siap Diproduksi di China

Kopi Kemasan Indonesia Ini Siap Diproduksi di China

Januari 21, 2021

Terpopuler

Mahasiswa, Idealisme dan Pengadaian
Aceh Carong

Mahasiswa, Idealisme dan Pengadaian

by Redaksi
Januari 18, 2021
Pakai Baju Ketat Banget, Siva Aprilia Ungkap Tipe Pria yang Disukai
Artis

Setelah Bikini Merah, Kini Pose Siva Aprilia di Pantai Bikin Melongo

by Redaksi
Desember 23, 2020
Gempa Sulbar, Organisasi Mahasiswa Unaya Galang Dana
Aceh Carong

Gempa Sulbar, Organisasi Mahasiswa Unaya Galang Dana

by Redaksi
Januari 21, 2021
Koramil Lhoknga Bersama Polsek Imbau Para Nasabah Tetap Jaga Jarak Saat Antri Bertransaksi di Bank BRI
Daerah

Koramil Lhoknga Bersama Polsek Imbau Para Nasabah Tetap Jaga Jarak Saat Antri Bertransaksi di Bank BRI

by Redaksi
Desember 14, 2020
Biden : Kami akan Memenangkan Pemilihan Ini
Internasional

Beragamnya Kabinet Biden, Ada Muslim, Asia, dan Palestina

by Redaksi
Januari 20, 2021
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

© 2020 kontrasaceh.id

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Kriminal
    • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Celoteh
    • Opini
  • Haba Kampus
  • Rehat

© 2020 kontrasaceh.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In