Selasa, Januari 26, 2021
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Kontras Aceh
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Kriminal
    • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Celoteh
    • Opini
  • Haba Kampus
  • Rehat
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Kriminal
    • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Celoteh
    • Opini
  • Haba Kampus
  • Rehat
No Result
View All Result
Kontras Aceh
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Utang Luar Negeri Nyaris Rp 6.000 Triliun, Berbahayakah?

by Redaksi
Desember 27, 2020
in Ekonomi
0 0
Utang Luar Negeri Nyaris Rp 6.000 Triliun, Berbahayakah?

Utang Luar Negeri Nyaris Rp 6.000 Triliun. foto : aktual.com

Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai 10 negara pengutang terbesar di dunia

KONTRASACEH.ID, Indonesia menghadapi persoalan kenaikan utang luar negeri sejak krisis ekonomi 1998 dan era reformasi bergulir.

Utang luar negeri yang tadinya berada pada level di bawah seribuan triliun rupiah, kini sudah nyaris menyentuh Rp 6.000 triliun per Oktober 2020.

Tak heran jika belum lama ini Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai 10 besar negara berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki utang luar negeri terbesar pada tahun lalu. 

Data yang dipublikasikan Bank Dunia dalam laporan “Statistik Utang Internasional (IDS)” pada Senin (12/10) itu menunjukkan Indonesia berada pada peringkat keenam pengutang terbesar. 

Dengan mengecualikan China, negara-negara yang memiliki utang luar negeri lebih banyak dari Indonesia adalah Brasil, India, Meksiko, Rusia, dan Turki.  

Paparan Bank Dunia tampaknya relevan dengan kondisi utang Indonesia. Dari data Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat 413,4 miliar dolar AS atau setara Rp 5.877 triliun.

Menurut BI, ULN pemerintah pada Oktober 2020 tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan pada Oktober 2020, ULN pemerintah tercatat 199,8 miliar dolar AS atau tumbuh 0,3 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada September 2020 sebesar 1,6 persen (yoy). 

Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman luar negeri pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

“Ini seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor yang tetap terjaga terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik,” kata Erwin dalam penjelasan persnya, pekan ini.

Erwin menjelaskan struktur utang luar negeri Indonesia terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 202,6 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) 210,8 miliar dolar AS.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar 3,3 persen (yoy).

Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh perlambatan ULN Pemerintah.

Dengan utang yang tinggi itu, BI menegaskan tetap sehat, dengan didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2020 sebesar 38,8 persen, meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,1 persen.

“Struktur ULN Indonesia yang tetap sehat tercermin dari besarnya pangsa utang luar negeri berjangka panjang yang mencapai 89,1 persen dari total ULN,” kata Erwin.

Untuk menjaga struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Peran utang luar negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” kata Erwin.

Kementerian Keuangan juga menyampaikan posisi utang luar negeri yang sejauh ini masih aman. 

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan pemerintah mengelola utang dengan prinsip kehati-hatian (prudent) dan terukur (akuntabel).

Di antaranya, kata dia, berkoordinasi bersama Bank Indonesia untuk memantau perkembangan utang luar negeri.

Juga, mengoptimalkan peran Kemenkeu dalam mendukung pembiayaan pembangunan dengan meminimalisasi risiko yang memengaruhi stabilitas perekonomian.  

Ekonom senior Dradjad Wibowo mengkritik tingginya beban utang dalam setiap APBN Indonesia. 

Utang yang tinggi tentu menimbulkan risiko juga bagi perekonomian nasional, baik utang dalam negeri maupun luar negeri.

Ia menegaskan APBN tidak bisa terus bergantung pada utang sementara ada sisi pendapatan lain yang belum diberdayakan.

Dradjad menyebut masalah penerimaan pajak yang sejak sebelum pandemi covid-19 terus merosot dan belum ada solusi jitu menanganinya.

Dikutip : https://republika.co.id/berita/qlzk5w440/utang-luar-negeri-nyaris-rp-6000-triliun-berbahayakah

Related Posts

Edan, Spot Parkir di London ini Dijual Rp6,6 Miliar
Ekonomi

Edan, Spot Parkir di London ini Dijual Rp6,6 Miliar

Januari 23, 2021
Siap-siap! RI Akan Impor Daging Sapi dari Meksiko
Ekonomi

Siap-siap! RI Akan Impor Daging Sapi dari Meksiko

Januari 23, 2021
Kopi Kemasan Indonesia Ini Siap Diproduksi di China
Ekonomi

Kopi Kemasan Indonesia Ini Siap Diproduksi di China

Januari 21, 2021

Discussion about this post

Terbaru

Penetapan Lahan Ganti Rugi Jalan Tol Banda Aceh- Sigli Bukan Pemilik Asli, Warga Puuk Minta BPN Aceh Bertanggungjawab

Penetapan Lahan Ganti Rugi Jalan Tol Banda Aceh- Sigli Bukan Pemilik Asli, Warga Puuk Minta BPN Aceh Bertanggungjawab

Januari 26, 2021
Sri Baduga Maharaja, Sahabat Nabi Muhammad dari Nusantara?

Sri Baduga Maharaja, Sahabat Nabi Muhammad dari Nusantara?

Januari 25, 2021
Tersentuh Ajaran Luhur Islam, 27 Napi di UEA Masuk Islam

Tersentuh Ajaran Luhur Islam, 27 Napi di UEA Masuk Islam

Januari 25, 2021
Komunitas Muslim Dunia Puji Resolusi Baru PBB

Komunitas Muslim Dunia Puji Resolusi Baru PBB

Januari 25, 2021

Kasdam IM dan Kapok Sahli Kodam IM Kunjungi kodim 0107/Aceh Selatan dan Beri Pengarahan Kepada Prajurit dan Anggota Persit

Januari 25, 2021

Terpopuler

Dinilai Tak Tanggungjawab, Ketua IPPELMAPA Minta Penegak Hukum Usut Tuntas Rekanan Pembangunan Pukesmas Pulo Aceh
Daerah

Dinilai Tak Tanggungjawab, Ketua IPPELMAPA Minta Penegak Hukum Usut Tuntas Rekanan Pembangunan Pukesmas Pulo Aceh

by Redaksi
Januari 9, 2021
Aceh

Kasdam IM dan Kapok Sahli Kodam IM Kunjungi kodim 0107/Aceh Selatan dan Beri Pengarahan Kepada Prajurit dan Anggota Persit

by Redaksi
Januari 25, 2021
Penetapan Lahan Ganti Rugi Jalan Tol Banda Aceh- Sigli Bukan Pemilik Asli, Warga Puuk Minta BPN Aceh Bertanggungjawab
Daerah

Penetapan Lahan Ganti Rugi Jalan Tol Banda Aceh- Sigli Bukan Pemilik Asli, Warga Puuk Minta BPN Aceh Bertanggungjawab

by Redaksi
Januari 26, 2021
Diresmikan Gubernur, Ternyata Proyek Disbudpar di Aceh Tenggara Jadi Temuan BPK
Lipsus

Diresmikan Gubernur, Ternyata Proyek Disbudpar di Aceh Tenggara Jadi Temuan BPK

by Redaksi
Desember 29, 2020
Begini Cara Siva Aprilia Melampiaskan Rasa Mumet, Netizen: Sangar
Artis

Begini Cara Siva Aprilia Melampiaskan Rasa Mumet, Netizen: Sangar

by Redaksi
November 12, 2020
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

© 2020 kontrasaceh.id

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Kriminal
    • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Celoteh
    • Opini
  • Haba Kampus
  • Rehat

© 2020 kontrasaceh.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In